Planet Sports Terbesar Di Jakarta

Planet Sports Terbesar Di Jakarta

Asteroid dan Sabuk Asteroid

Asteroid adalah benda berbatu yang lebih kecil dari planet, sebagian besar terletak di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter. Sabuk Asteroid diyakini merupakan sisa-sisa materi dari pembentukan Tata Surya yang tidak pernah bergabung menjadi planet. Asteroid memiliki berbagai ukuran, dari beberapa meter hingga ratusan kilometer. Beberapa asteroid memiliki satelit alami sendiri, dan beberapa bahkan memiliki potensi untuk mengandung air dan bahan organik.

Komet adalah benda es yang mengorbit Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Ketika komet mendekati Matahari, esnya menguap dan membentuk koma (atmosfer sementara) dan ekor yang khas. Ekor komet selalu menjauhi Matahari karena tekanan radiasi matahari dan angin matahari.

Asteroid dan Sabuk Asteroid

Asteroid adalah benda berbatu yang lebih kecil dari planet, sebagian besar terletak di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter. Sabuk Asteroid diyakini merupakan sisa-sisa materi dari pembentukan Tata Surya yang tidak pernah bergabung menjadi planet. Asteroid memiliki berbagai ukuran, dari beberapa meter hingga ratusan kilometer. Beberapa asteroid memiliki satelit alami sendiri, dan beberapa bahkan memiliki potensi untuk mengandung air dan bahan organik.

Komet adalah benda es yang mengorbit Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Ketika komet mendekati Matahari, esnya menguap dan membentuk koma (atmosfer sementara) dan ekor yang khas. Ekor komet selalu menjauhi Matahari karena tekanan radiasi matahari dan angin matahari.

Jupiter: Planet Terbesar di Tata Surya

Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya kita dan memiliki banyak karakteristik menarik yang membuatnya menjadi subjek penelitian dan pengamatan ilmiah yang intens. Jupiter adalah planet kelima dari matahari dan planet terbesar di tata surya. Diameter Jupiter sekitar 142.984 km, yang lebih dari 11 kali diameter Bumi. Massa Jupiter adalah 318 kali massa Bumi, menjadikannya planet dengan gravitasi terkuat di tata surya.

Planet ini terdiri dari hidrogen dan helium, mirip dengan komposisi matahari. Atmosfernya terdiri dari lapisan-lapisan awan tebal yang didominasi oleh hidrogen molekuler, helium, metana, amonia, dan air. Jupiter tidak memiliki permukaan padat. Bagian dalamnya terdiri dari inti padat yang dikelilingi oleh lapisan cairan hidrogen metalik.

Atmosfer Jupiter terkenal dengan pola cuaca yang sangat dinamis, termasuk badai yang berlangsung selama berabad-abad. Bintik Merah Besar adalah badai raksasa yang berdiameter sekitar dua kali diameter Bumi dan telah berlangsung setidaknya selama 400 tahun. Atmosfernya menunjukkan pola pita awan terang dan gelap yang dikenal sebagai zona dan sabuk, yang bergerak dalam arah yang berlawanan.

Jupiter memiliki lebih dari 79 satelit yang diketahui, dengan empat yang terbesar dikenal sebagai satelit Galilea: Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Io adalah satelit yang sangat aktif secara vulkanik. Europa diyakini memiliki lautan bawah permukaan yang mungkin mendukung kehidupan. Ganymede adalah satelit terbesar di tata surya, bahkan lebih besar dari planet Merkurius. Sementara Callisto adalah satelit yang sangat tua dan penuh dengan kawah.

Peran Jupiter dalam tata surya adalah gravitasinya yang kuat. Gravitasi Jupiter mempengaruhi orbit objek lain dalam tata surya dan berperan dalam membersihkan tata surya dari komet dan asteroid yang mungkin berbahaya bagi planet bagian dalam. Jupiter juga dianggap sebagai “penjaga” tata surya karena membantu melindungi Bumi dari potensi tumbukan.

Asal Mula Terjadinya Alam Semesta, Galaksi, Tata Surya, dan Kita

Manusia berusaha mencari tahu asal mula dirinya dan segalanya sejak dulu. Penelitian sains telah mengungkapkan bahwa asal mula manusia bukan hanya dari Bumi, melainkan juga bintang-bintang dan alam semesta. Kisah asal mula kita merentang sampai awal waktu serta kelahiran ruang dan seluruh zat. Asal Mula menceritakan bagaimana terjadinya alam semsta, bintang-bintang, planet-planet, dan kehidupan berdasarkan temuan-temuan sains, yang menunjukan betapa megahnya kosmos dan bagaimana kedudukan kita di dalamnya.

Urutan planet terbesar hingga planet terkecil

Apakah kamu mengira Bumi tempat kita tinggal adalah planet terbesar? Teng, kamu keliru, nih. Faktanya, tata surya kita punya planet Jupiter yang 11 kali lebih besar dari Bumi. Kebayang sebesar apa ukurannya?

Nah, ada yang paling besar, tentu ada yang paling kecil, dong. Nah, planet terkecil ini jatuh pada Merkurius yang hanya berukuran sepertiga Bumi. Lantas, bagaimana urutan seluruh planet di Galaksi Bima Sakti?

Posisi pertama dari urutan planet terbesar hingga planet terkecil diduduki oleh Jupiter. Menurut NASA, ukuran planet kelima terjauh dari matahari ini dua kali lebih besar dari gabungan semua planet lain di tata surya kita.

Jupiter diperkirakan memiliki diameter sepanjang 139.822 kilometer. Planet ini pertama kali diamati pada tahun 1831. Nah, yang membuat Jupiter makin unik adalah planet ini memiliki medan magnet sangat kuat dan punya 75 bulan. Bulan yang paling besar di tata surya kita pun milik Jupiter, namanya Ganymede.

Urutan kedua ada planet Saturnus yang dikenal sebagai planet bercincin besar. Planet yang namanya diambil dari dewa pertanian Romawi ini memiliki diameter sekitar 120.500 kilometer dan mengorbit 29,5 tahun hitungan Bumi. Cincin planet Saturnus terbuat dari es dan batu yang peneliti sendiri belum yakin bagaimana proses terbentuknya, melansir Space.

Terlepas dari itu, Saturnus merupakan planet yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium sehingga bobotnya ringan. Peneliti bahkan menjelaskan, jika kamu memasukkan Saturnus ke dalam bak mandi, planet ini akan mengapung karena tingkat kepadatannya lebih rendah dari air.

Uranus merupakan planet ketujuh dari Matahari jika dilihat dari jaraknya. Namun, Uranus menduduki posisi ketiga dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil. Diameternya mencapai 51.120 kilometer dan dinamakan berdasar personifikasi surga dalam mitos kuno. Jumlah bulan planet ini pun banyak, mencapai 27 buah.

Fakta uniknya, Uranus terbuat dari hidrogen sulfida, bahan kimia yang membuat telur busuk jadi bau busuk. Planet ini memiliki posisi miring sehingga membuat wilayahnya bermusim ekstrem selama lebih dari 20 tahun dalam sekali periode. Jangankan bertahan, menginjakkan kaki saja sepertinya tidak bisa.

Baca Juga: 7 Fakta Planet Jupiter yang Dijuluki si Bintang Gagal

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Kenalan dulu dengan planet terbesar keempat dalam tata surya kita yang juga menjadi salah satu planet dengan suhu terdingin. Ukuran diameter Neptunus sekitar 49.530 kilometer dengan suhu minus 210 derajat Celsius.

Planet ini pun terkenal sebagai planet dengan badai super ekstrem. Ada angin supersonik yang kuat. Uniknya, Neptunus menjadi planet pertama yang diprediksi keberadaannya berdasarkan hitungan matematika alih-alih deteksi visual.

Siapa yang pernah mengira Bumi adalah planet paling besar? No, no! Planet tempat kita tinggal menduduki posisi kelima dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil. Diameternya berukuran 12.760 kilometer.

Jika kebanyakan planet sebelumnya tertutup gas, Bumi terdiri dari air dan permukaan sehingga kaya akan nitrogen dan oksigen.  Sejauh ini, Bumi adalah satu-satunya dunia yang diketahui memiliki kehidupan.

Seperti kita tahu, Bumi mengorbit matahari selama 365,24 hari dan panjang durasi hari 23 jam 56 menit. Jumlah bulannya hanya 1, tetapi sangat indah untuk diamati.

Jika Neptunus merupakan planet terdingin, Venus adalah planet terpanas di tata surya kita meski letaknya tidak paling dekat dengan matahari. Suhu rata-rata di permukaan Venus diketahui mencapai 465 derajat Celsius. Satu yang unik dari Venus adalah rotasinya yang berputar dari timur ke barat, berbeda dengan kebanyakan planet.

Diameter planet Venus sekitar 12.104 kilometer. Angka tersebut membuat planet ini kerap disebut 'kembarannya Bumi' karena ukurannya yang hampir mirip. Pada periode tertentu, kamu bisa melihat Venus dengan mata telanjang dari Bumi, lho.

Pernah mendengar julukan Planet Merah? Yup, itu adalah nama lain dari planet Mars yang menduduki posisi ketujuh dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil di tata surya kita. Planet ini memiliki suhu dingin seperti gurun, ditutupi oksida besi yang membuatnya tampak khas berwarna merah.

Peneliti menyebutkan bahwa Mars dan Bumi memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya adalah permukaannya yang berbatu, punya pegunungan, lembah, bahkan ngarai. Bedanya, atmosfer Mars terlalu tipis sehingga air tidak bisa bertahan lama di permukaannya.

Akhirnya, sampai di planet termungil dalam tata surya kita. Posisi terakhir ini disematkan pada Merkurius yang letaknya paling dekat dengan matahari. Diameter planet ini hanya sekitar 4.878 kilometer yang membuat ukurannya hanya sedikit lebih besar dari bulan milik Bumi.

Suhu siang dan malam di Merkurius bisa berbeda sangat ekstrem. Siang harinya mencapai 450 derajat Celsius, sedangkan malamnya mencapai minus 180 derajat Celsous. Diketahui, atmosfer planet ini sangat tipis sehingga tidak bisa membelokkan meteor. Oleh karena itu, permukaan planet ini dipenuhi kawah akibat tabrakan dengan benda langit lainnya.

Kira-kira bikin singkatan apa untuk menghapal urutan planet terbesar hingga planet terkecil di atas, ya? Apakah kamu punya saran yang pas?

Baca Juga: 7 Planet Paling Layak Huni di Alam Semesta Selain Bumi, Ada Kehidupan?

Haii, Grameds! Gimana ini kabar kalian semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Oh, ya, Grameds, pernahkah kalian membayangkan betapa luas dan beragamnya alam semesta kita? Di Tata Surya kita saja, terdapat planet-planet dengan ukuran dan karakteristik yang sangat berbeda seperti Jupiter dan Merkurius, kedua planet yang kontrasnya bagaikan bumi dan langit. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas planet terbesar dan planet terkecil di tata surya kita! Siapkan diri kalian untuk menjelajahi petualangan antariksa yang menarik ini ya! Yuk, kita mulai!

Grameds, sudah pada tahu belum sih sebenarnya apa itu planet? Kita ketahui bersama yuk! Planet adalah benda langit yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang dan cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri yang membuatnya berbentuk bulat atau hampir bulat. Planet juga harus memiliki orbit yang jelas, artinya tidak ada benda lain yang sama besar atau lebih besar yang berbagi orbitnya. Di dalam tata surya kita, planet-planet mengelilingi matahari dan terbagi menjadi planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) serta planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik terkait ukuran, komposisi, atmosfer, dan fenomena permukaan.

sumber: Universe Today

Tata surya adalah sistem planet yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya dan semua objek yang mengorbitnya, termasuk delapan planet, satelit alami (bulan), planet kerdil, asteroid, komet, dan debu serta gas antarplanet. Tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari runtuhnya awan gas dan debu raksasa.

Berikut adalah komponen utama dalam tata surya:

Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya kita, sebuah bola gas raksasa yang memancarkan cahaya dan panas akibat reaksi fusi nuklir di intinya. Energi yang dihasilkan Matahari sangat penting bagi kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya, panas, dan energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan proses lainnya. Matahari juga merupakan objek terbesar di Tata Surya, mengandung lebih dari 99,8% massa total sistem ini.

Planet adalah benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, dan telah membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada delapan planet di Tata Surya kita: Merkurius, Venus, Bumi, Mars (planet dalam/terrestrial), Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus (planet luar/gas raksasa). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik, seperti ukuran, komposisi, atmosfer, dan suhu.

Planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit Matahari dan memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, tetapi belum membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada lima planet kerdil yang diakui secara resmi di Tata Surya kita: Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Planet kerdil biasanya lebih kecil dari planet dan seringkali berbagi orbitnya dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper atau Sabuk Asteroid.

Video: Digitalisasi, Tekan Biaya Operasional & Bikin Apotek Lebih Cuan

Buku Ensiklopedia Anak: Tata Surya

Apa planet tercepat di tata surya? Mengapa Venus disebut ‘saudara Bumi?’ Dapatkah Anda menebak ada berapa jumlah satelit planet Jupiter? Komet manakah yang mempunyai cahaya paling terang? Ada banyak sekali fakta dan informasi unik nan penting seputar tata surya kita yang dapat Anda ketahui di dalam buku ini. Mulai dari keadaan Matahari, planet-planet, hingga misi-misi luar angkasa dirangkum dan disajikan dengan ulasan dan ilustrasi menarik sehingga anak Anda betah menggali segala hal tentang tata surya.

Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet Terkecil dalam Tata Surya?

Nah Grameds, mungkin akan timbul pertanyaan di benak kamu seperti “kok bukan Pluto ya planet terkecilnya? Kenapa malah Merkurius?” Gramin akan bantu menjawab pertanyaan kamu tersebut.

Pluto tidak termasuk dalam kategori planet terkecil dalam tata surya karena pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengubah definisi resmi tentang apa yang dimaksud dengan sebuah planet. Menurut definisi baru ini, sebuah benda langit harus memenuhi tiga kriteria untuk diklasifikasikan sebagai planet:

Pluto memenuhi dua kriteria pertama, yaitu mengorbit matahari dan memiliki bentuk bulat. Namun, Pluto tidak memenuhi kriteria ketiga karena orbitnya berada di wilayah yang penuh dengan benda-benda lain di Sabuk Kuiper, yang merupakan wilayah yang penuh dengan objek kecil dan es di pinggiran tata surya. Oleh karena itu, Pluto tidak dianggap telah “membersihkan” lingkungannya dari benda-benda lain.

Sebagai hasil dari perubahan definisi ini, Pluto diklasifikasikan sebagai “planet kerdil” (dwarf planet). Selain Pluto, ada beberapa planet kerdil lain yang telah diidentifikasi di tata surya, seperti Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres.

Nah, Grameds, itulah tadi petualangan kita menjelajahi Jupiter si raksasa gas dan Merkurius si planet mungil. Keren banget, kan, bagaimana Tata Surya kita menyimpan begitu banyak keajaiban? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan rasa ingin tahu kalian tentang alam semesta yang menakjubkan ini. Jangan lupa untuk terus membaca dan belajar, ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Grameds!

Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit

Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!

Galaksi tempat Bumi berada terdiri atas beberapa planet. Yup, Bumi bukan satu-satunya planet di alam semesta ini. Planet lainnya ada Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Nah, kali ini IDN Times membahas urutan planet terbesar hingga planet terkecil dalam galaksi Bima Sakti. Sebagai bonus, IDN Times juga menjelaskan sedikit mengenai karakteristik dari masing-masing planet tersebut. Siap-siap terkejut dengan fakta luar angkasa ini, ya.

Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet Terkecil dalam Tata Surya?

Nah Grameds, mungkin akan timbul pertanyaan di benak kamu seperti “kok bukan Pluto ya planet terkecilnya? Kenapa malah Merkurius?” Gramin akan bantu menjawab pertanyaan kamu tersebut.

Pluto tidak termasuk dalam kategori planet terkecil dalam tata surya karena pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengubah definisi resmi tentang apa yang dimaksud dengan sebuah planet. Menurut definisi baru ini, sebuah benda langit harus memenuhi tiga kriteria untuk diklasifikasikan sebagai planet:

Pluto memenuhi dua kriteria pertama, yaitu mengorbit matahari dan memiliki bentuk bulat. Namun, Pluto tidak memenuhi kriteria ketiga karena orbitnya berada di wilayah yang penuh dengan benda-benda lain di Sabuk Kuiper, yang merupakan wilayah yang penuh dengan objek kecil dan es di pinggiran tata surya. Oleh karena itu, Pluto tidak dianggap telah “membersihkan” lingkungannya dari benda-benda lain.

Sebagai hasil dari perubahan definisi ini, Pluto diklasifikasikan sebagai “planet kerdil” (dwarf planet). Selain Pluto, ada beberapa planet kerdil lain yang telah diidentifikasi di tata surya, seperti Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres.

Nah, Grameds, itulah tadi petualangan kita menjelajahi Jupiter si raksasa gas dan Merkurius si planet mungil. Keren banget, kan, bagaimana Tata Surya kita menyimpan begitu banyak keajaiban? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan rasa ingin tahu kalian tentang alam semesta yang menakjubkan ini. Jangan lupa untuk terus membaca dan belajar, ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Grameds!