Suku Lompat Tinggi

Suku Lompat Tinggi

TRIBUNJOGJA.COM – Bagi sebagian orang mimpi adalah sesuatu yang dianggap sebagai pertanda.

Apakah mimpi itu pertanda baik atau pertanda buruk untuk kehidupan.

Maka tak jarang orang yang bertanya tanya arti mengenai mimpi yang telah dialami.

Salah satunya adalah mimpi melompat lompat di atas genteng.

Pernahkah kamu mimpi lompat lompat di atas genteng?

Jangan salah, mimpi ini mempunyai arti loo.

Ada sebuah penafsiran yang mengatakan mimpi lompat lompat di atas genteng berkaitan dengan suasana konyol.

Namun ternyata mimpi lompat lompat di atas genteng  mempunyai arti yang berbeda beda tergantung siapa yang memimpikannya.

Berikut adalah arti mimpi lompat lompat diatas genteng merangkum dari iniprimbon.com

1. Untuk pria single, arti mimpi lompat lompat diatas genteng adalah adanya peluang atau kesempatan yang akan datang untuk bisa mengalami dan memiliki apa yang dicita citakan.

Maka pandai pandailah dalam memanfaatkan kesempatan tersebut karena ada hal besar dibaliknya.

2. Untuk pria yang sudah menikah,  mimpi lompat lompat diatas genteng  artinya situasi saat ini membuat kondisi kesehatan menurun, terutama yang berkaitan dengan fikiran.

3. Remaja Laki laki, mimpi lompat lompat di genteng bagi laki laki remaja adalah akan mendapat sebuah kejadian yang menakutkan. Artinya, akan dihadapkan pada situasi harus melarikan diri.

Jangan peduli kata orang jika menyebut anda pengecut karena lari dari situasi.

Apakah ini benar dan bisa menjadi kenyataan?

Apakah mimpi lompat lompat diatas genteng  akan membawa keberuntungan?

Waspadalah bagi anda yang mimpi lompat lompat di atas genteng.

Mari cegah situasi buruk ini dengan tingkatkan usaha dan doa. Semoga beruntung. (MG/Rifa Nopianti Hamidah)

0%0% found this document useful, Mark this document as useful

0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful

Menurut pendapat para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia terdiri dari bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua, Deutro Melayu atau Melayu Muda, dan bangsa Primitif. Sebelum Proto dan Deutro Melayu datang ke Nusantara, bangsa primitif sudah lebih dahulu tinggal di sini.

Bangsa Melayu pertama diperkirakan datang pada sekitar 1500 SM, yakni orang-orang Proto Melayu. Sementara, gelombang kedua pada 400-300 SM adalah kedatangan Deutro Melayu.

Meski begitu, dalam buku Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10 oleh Windriati dikatakan, menurut teori Yunnan yang menyebutkan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dari Yunnan, China, sebelum kedatangan Proto dan Deutro Melayu ada bangsa Negrito yang masuk lebih dulu sejak 1000 SM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, siapa saja yang termasuk bangsa Proto Melayu di Indonesia?

Suku-Suku Proto Melayu di Indonesia

Suku-suku yang termasuk dalam bangsa Proto Melayu adalah Batak, Dayak, Toraja, Sasak, Nias, dan Rejang. Sementara, yang tidak termasuk ke dalam bangsa Proto Melayu adalah suku Aceh, Minangkabau, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi, dan Manado. Ketujuh suku ini termasuk dalam bangsa Deutro Melayu.

Nama Proto Melayu sendiri memang merujuk sebagai penyebutan terhadap orang-orang yang bermigrasi ke Nusantara pada gelombang pertama. Penduduk Proto Melayu juga memiliki keahlian bercocok tanam yang lebih baik daripada ras Negrito.

Menurut buku IPS untuk SMP/MTs Kelas VII karya Bambang Puji Raharjo dan Nurul Hidayati, bangsa Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar hingga pulau-pulau paling timur Pasifik. Ciri-ciri bangsa Proto Melayu adalah berambut lurus, kulit kuning kecoklatan, dan mata sipit.

Ada dua jalur penyebaran ras Proto Melayu, yaitu dari jalur barat atau selatan dan jalur timur atau utara. Berdasarkan penyebaran melalui jalur barat/selatan, mereka melewati Yunnan, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Peninggalan kebudayaan bangsa Proto Melayu jalur barat/selatan adalah kapak persegi.

Sementara, jalur kedatangan bangsa Proto Melayu dari arah timur/utara adalah Yunnan, Jepang, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Peninggalan mereka adalah kapak lonjong.

Bebas-foto resolusi tinggi dari olahraga, Melompat, olahraga, atletik, lompat galah, junior gala mannheim, tindakan manusia, ketahanan olahraga, Loncat tinggi

, diambil dengan Canon EOS 400D DIGITAL 02/18 2017 gambar yang diambil dengan 200.0mm, f/8.0s, 1/320s, ISO 200

Gambar dirilis bebas dari hak cipta di bawah Creative Commons cc0.

Anda dapat mendownload, memodifikasi, mendistribusikan, dan menggunakannya bebas royalti untuk apa pun yang Anda suka, bahkan dalam aplikasi komersial. Atribusi tidak diperlukan.